DONASI LAZIS NUSANTARA
Bank BRI
No Rek: 0016-01-016807- 53-2
An. Badan Wakaf Nusantara
No Rek: 0016-01-016807-
An. Badan Wakaf Nusantara
KONFIRMASI TRANSFER:
Ketik LAZIS Spasi NAMA LENGKAP Spasi JUMLAH DONASI
Kirim ke: 08222 67888 30
Ketik LAZIS Spasi NAMA LENGKAP Spasi JUMLAH DONASI
Kirim ke: 08222 67888 30
LAYANAN JEMPUT DONASI
Wilayah Kota Semarang
Telp/Sms: 08222 67888 30
Wilayah Kota Semarang
Telp/Sms: 08222 67888 30
LAYANAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN WAKAF
LAZIS NUSANTARA - Yayasan Badan Wakaf Nusantara
______________________________________________________
Pengertian Zakat
Zakat secara
etimologi merupakan bentuk isim masdar dari akar kata yang bermakna an-namā’(tumbuh), al-barakāh
(barakah), at-tahārah (bersih), as-salāh (kebaikan), safwatu
asy-Syā’i (jernihnya sesuatu)[1],
dan al-madu (pujian)[2].
Pengertian zakat
secara etimilogi ini terangkum dalam ayat:
خذمن أموالهم صدقة تطهّرهم وتزكّيهم بهاوصلّ عليهم[3]
Ayat tersebut
bermaksud bahwa zakat itu akan membersihkan, mensucikan dan menumbuhkan pahala
orang yang melaksanakannya.[4]
Adapun
pengertian zakat secara terminologis, para ulama memberikan rumusan yang
berbeda-beda, diantaranya adalah:
a. As-Sayyid Sabiq
اسم لما يخرجه الانسان من حقّ الله تعالى الى الفقراء وسميت زكاة لما يكون فيما من رجاء البركة وتزكية النّفس[5]
b.
Abdurrahman
Al –Jazāirī
الزكاة هو تمليك مال مخصوص لمستحقه بشرائط مخصوصة[6]
c. Muhammad Asy - Syaukani
الزكاة
هو اعطاءجزء من النصاب الىفقير والىنحوه غير متصف بمانع شرعى يمنع من التصرف اليه[7]
d.
Hasbi Ash
Shiddieqy
Sebagian dari harta orang kaya yang telah ditentukan kadarnya oleh
agama pada sebagian jenis harta dan telah ditentukan nisabnya pada sebagian
jenis harta yang lain.[8]
Dari beberapa
definisi ulama di atas dapat disimpulkan bahwa zakat adalah bagian dari harta
yang wajib diberikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada orang
tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula.[9]
Kata zakat dalam
arti terminologi oleh al-Qur’an disebut 30 kali, yaitu 27 kali disebut dalam
satu konteks dengan shalat, dan dari 30 kali sebutan tersebut, terdapat 8
sebutan yang berada pada surat-surat yang turun di Makkah dan sisanya berada
pada surat-surat yang turun di Madinah.[10]
Dari beberapa ayat al-Qur’an, kata zakat banyak sekali yang dihubungkan
dengan kata salat dan kita
diperintahkan untuk melaksanakannya seperti yang terdapat dalam surat
al-Muzzammil ayat 20, sebagai berikut:
واقيمواالصّلوة واتوزاالزّكوة
وافرضواالله قرضاحسنا[11]
Di samping itu,
al-Qur’an juga mengecam keras bagi orang yang tidak mau menunaikan perintah
zakat tersebut, sebagaimana yang disinyalir dalam surat At- Taubah ayat 34,
sebagai berikut:
والذّين يكنزون الذّهب والفضّة ولاينفقونهافىسبيل الله فبشّرهم بعذاب اليم[12]
Dengan demikian jelaslah bahwa zakat merupakan
salah satu kewajiban atas semua umat
Islam yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh nas-nas
al-Qur’an, al-Hadis dan Ijma ulama.
Dasar Hukum Zakat
Zakat dalam hirarkis hukum Islam merupakan rukun Islam ketiga, yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim, yang disyari’atkan pertama kali pada bulan
Syawal tahun II Hijriyah di Madinah. Kewajiban zakat
itu bila ditinjau dari kekuatan hukumnya sangat kuat karena mempunyai dasar
hukum nas yang sudah pasti, seperti tersebut dibawah ini:
a.
Al-Qur’an
وأقيمواالصّلوة واتواالزّكوة واركعوا مع
الرّكعين [13]
وهوالذّي
انشأجنّات معروشات وغيرمعروشات والنّخل والزرع مختلفاأكله والزيتون والرّمان
متشابها وغيرمتشابه كلوا من ثمره
اذاأثمرواتواحقه
يوم حصاده ولآتسرفوا إنه لايحب المسرفين[14]
إنّ الذّين امنواوعملواالصّالحات واقامواالصّلوة وأتواالزّكوة لهم
اجرهم عند ربهم ولاخوف عليهم ولاهم يحزنون[15]
b.Al-Hadis
بنىالاسلام علىخمس شهادت ان لآاله الاّالله وانّ محمّدارسول الله واقام الصلاة وايتاءالزكاة والحجّ البيت وصوم رمضان[16]
يأمرنابالصّلاة والزكاة والصلة والعفا ف[17]
a.
Ijma’
Yaitu adanya kesepakatan semua umat Islam di semua negara bahwa zakat adalah wajib. Bahkan, para sahabat Nabi
SAW sepakat untuk membunuh orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat dan
mereka tergolong orang kafir dalam pandangan ulama.[18]
[1]Ibrahim, Anīs dkk, Al-Mu’jām al-Wasīt, (Beirut: al-Maktabah
al-Ilmiyah, t.t.), I: 498.
[2]Al-Alamah Ibnu Manzūr, Lisān al-‘Arab,(Beirut: Dār Lisan al-‘Arab, t.t.), II: 36.
[3]At-Taubah (9): 103.
[4]Wahbah az-Zuhailī, Zakat Kajian Berbagai Mazhab,alih bahasa
Agus Effendi dan Burhanuddin Fanany, kata pengantar Jalaluddin Rahmat,
(Bandung: PT.Remaja Rosda karya,1995), hlm. 83.
[5] As-Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, (Beirut: Dār al-kutub
al-Araby, 1973), I: 276.
[6]Lebih lanjut al-Jazāirī memberikan keterangan pengertian tersebut di
atas bahwa seseorang yang telah memiliki harta yang mencapai nisab zakat. Maka
ia wajib memberikan harta zakatnya kepada yang berhak dengan cara menjadikan
milik. Abdurrahman al-Jazāirī, Al-Fiqh ‘alā al-Mazāhib al-‘Arba’ah, (Beirut:
Dār al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990), I:536.
[7]Muhammad asy-Syaukani, Nail al-Autār,(Libanon: Dār al-Jail,
t.t.), IV:169.
[8]Hasbi ash Shiddieqy, Zakat Sebagai Salah Satu Unsur Pembinaan
Masyarakat Sejahtera, (Purwokerto: Matahari masa, 1969), hlm.11.
[9]Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, zakat Dan Wakaf,
cet. ke-1 (Jakarta: UI Press, 1988), hlm. 39.
[10]Yu>suf al-Qaradawi>, Fiqh az-Zakāh, (Beirut: Muasassah al-Risalah, 1980),
I: 39.
[11] Al-Muzzammil (73): 20.
[12] At-Taubah (9): 34 .
[13] Al-Baqarah (2): 43.
[14] Al-An’am (6): 141.
[15] Al-Baqarah (2): 277.
[16] Imām al- Bukhārī, Sahīh al-Bukhārī, Kitab al-Imān,
(Beirut: Dār al-Fikr,1991), I:10. Hadis riwayat Bukhari dari Ibnu Umar.
[17] Idem, bab wujub az-Zakāh, II: 124. Hadis sahih dari Abu
Sufyan dari Ibnu Abbas.
[18] Wahbah al-Zuhailī, Zakat Kajian….., hlm. 90.

0 comments:
Post a Comment