Foto: mujitea.com |
Kisahnya adalah berawal dari pertemuaannya
dengan Sayyidina ‘Umar bin Al Khattab. Dari Usair bin Jabir, ia berkata, Sayyidina ‘Umar bin Al
Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya,
“Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar
mendatangi ‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah Uwais bin ‘Amir?” Uwais
menjawab, “Iya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod, dari
Qarn?” Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu
memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.” Uwais
menjawab, “Iya.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau punya seorang ibu?” Uwais
menjawab, “Iya.”
Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Nanti
akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari
Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit
kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan
sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan
diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah
supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk
mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah.
Umar pun bertanya pada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” Uwais menjawab, “Ke
Kufah”. Umar pun mengatakan pada Uwais, “Bagaimana jika aku menulis surat
kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?” Uwais menjawab,
“Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”
Tahun berikutnya, ada seseorang dari kalangan
terhormat dari mereka pergi berhaji dan ia bertemu ‘Umar. Umar pun bertanya
tentang Uwais. Orang yang terhormat tersebut menjawab, “Aku tinggalkan Uwais
dalam keadaan rumahnya miskin dan barang-barangnya sedikit.” Umar pun
mengatakan sabda Rasulullah SAW, “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin
‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian
dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian
satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia
mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau
mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Orang yang terhormat itu pun mendatangi
Uwais, ia pun meminta pada Uwais, “Mintalah ampunan pada Allah untukku.” Uwais menjawab, “Bukankah engkau baru
saja pulang dari safar yang baik (yaitu haji), mintalah ampunan pada Allah
untukku.” Orang itu mengatakan pada Uwais, “Bukankah engkau telah bertemu
‘Umar.” Uwais menjawab, “Iya benar.” Uwais pun memintakan ampunan pada Allah
untuknya.
“Orang lain pun tahu akan keistimewaan Uwais. Lantaran
itu, ia mengasingkan diri menjauh dari manusia.” (HR. Muslim no. 2542). (BWNews/ Alfin Hidayat)
0 comments:
Post a Comment